Persipura Bungkus Santos FC di Maguwoharjo Jogja
Hiruk pikuk kasus suap hakim MK bikin (elus dada) saja, lebih baik sejenak menyaksikan laga para bintang dari dua klub yang memiliki taktik bermain sama. Samba Brasil bertemu Mutiara Hitam di Jawa Tengah Indonesia. Salah satu tim Samba asal negara Brasil, Santos FC akhirnya merasakan permainan tiki taka dari Persipura Jayapura di Stadion Internasional Maguwoharjo Yogyakarta, 19.00 WIB, 3 Oktober 2013. Boas Salossa cs menjamu klub yang mencetak pemain berkelas dunia seperti Robinho, Pele dan Neimar. Para pemain gabungan U-20 campur Senior, Santos dijamu juara Liga Indonesia, penuh hikmat dan kenangan berharga bagi insan sepak bola dunia.
Sebelum pertandingan, kedua pelatih pun tak
luput dari penilaian mereka. Pelatih Persipura mengikatkan anak asuhnya
tentang kelebihan individu yang melekat pada pemin Santos. Sementara
Pelatih Santos U-23 bilang, Saya berusaha mencari banyak informasi
tentang mereka dari internet. Saya pun menonton pertandingan mereka,”
kata pelatih U-23 Santos FC-Emerson yang menunjukkan keseriusannya
menghadapi Persipura. Bahkan dia memuji penampilan Persipura yang
dilihatnya melalui tayangan video. Menurut saya, organisasi permainan
mereka (Persipura) sangat bagus. Permainan mereka berbeda dengan yang
dimainkan Santos. Persipura memiliki kecepatan. Mereka berbahaya saat
melakukan serangan balik. Tapi kami akan menyulitkan mereka.
Disaat menonton, menyimak irama permaian
kedua klub ini terlalu mengasyikan. Taktik permainan kedua tim begitu
luar biasa. Persipura yang berperagakan gaya sepak bola Samba asal
Brasil, menunjukkan kebolehan. Bahwa teknik oper, pasing, umpan silang
dan tentunya kerjasama tim, tak hanya ada di daerah Brasil, tetapi di
Indonesia juga ada. Saling serang, jual beli serangan, teknik individu
yang brilian, malam ini saya puas nonton.
Tempo pertandingan menurun menjelang ujung laga.
Kemenangan Persipura tak terkejar lagi oleh Santos yang kebingungan
membongkar pertahanan Mutiara Hitam. Skor akhir 2-1, dan Boaz Solossa
dkk. lah yang menjadi pemenang Battle of The League. Skor 2-1 menjadi
hasil pertandingan Persipura vs Santos yang digelar pada Kamis, 3
Oktober 2013 di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Sempat tertinggal 0-1,
Persipura tampil menekan pertahanan tim Brazil, sehingga Boaz Solossa
dan Ian Louis Kabes membalikkan kedudukan. Mutiara Hitam meraih
kemenangan dalam laga bertajuk MNCTV Battle of The League ini
Pertandingan tersebut sekaligus sebagai ajang tidak
saja promosi klub dan pemain, tetapi juga ajang perpisahan pelatih
Persipura dan gelandang serang, Zahrahan. Seluruh komponen Persipura
dari Suporter, Official, memberikan satu “suprice”
tersendiri bagi perpisahan pelatih dan pemain tengah, yang musim
kompetisi berikutnya tak lagi bersama kawan kawanya di Persipura.
Jacksen F. Thiago, pelatih asal Brasil mengakhiri kebersamaanya di Papua
dengan manis.
Pertandingan ini jadi yang sempurna bagi saya
sebagai penggemar, pegiat sepak bola tanah air dan tentunya apreasi dari
kami kepada Jacksen.
Pertandingan ini berkelas, karena kami
disajikan taktik individu dari anak anak Papua maupun Santos FC dari
Brasil. Fernando Pahabol yang enjoi pada pertandingan ini, begitu juga
Boas Salossa yang tidak habis napasnya naik turun disegala lini untuk
menjemput bola. Pemain dari Santos FC pun mampu mengimbangi serangan
cepat yang dipergakan Mutiara Hitam.
Pedro De Castro, Victor Andrade, Seuvanio
Santos pemain yang begitu bersemangat pada pertandingan di Indonesia.
Menggiring bola dengan kualitas individunya, cukup baik. Walaupun kalah
2-1 dalam laga persahabatan ini, tetapi bagi Santos FC, bahwa klub klub
asal Indonesia sudah bisa diperhitungkan. Sebagai pemain sepak bola dari
negara yang langganan juara dunia, kehadirannya di stadion Maguwo Harjo
pengalaman berharga.
Kemeriahan pada pertandingan Persipura vs
Santos FC tak saja mendapat dukungan dari persipuramania di pulau Jawa,
tetapi sahabat supporter dari Slemania, PSIM Joga, PERSIBA Bantul dan
para pegiat sepak bola, ditambah mereka yang cukup tau dengan
ketangguhan Santos, ikut bergabung.
Penulis sendiri seperti biasanya,
seketika laga Persipura kali ini, dimanapun, termasuk yang ini, sudah
wajib seharian pakai baju Persipura. Ini kebiasaan saya bila ada
pertandingan Persipura dimanapun. Entah disiarkan langsung atau tidak,
wajib kostum Merah Hitam melekat di badan hingga seharian.
“Merah Hitam”, tutup lapangan internasional
yang cantik nan menawan di Jawa Tengah. Persipura main disini sama
dengan main di Markas sendiri. Inilah kelebihan Persipura, disambut
dimana mana. Anak anak Papua yang menimba ilmu diluar Papua, mereka
otomomatis suporter persipura. 12 ribu Mahasiswa, Mahasiswi dan pelajar
asal Tanah Papua yang berada di Jogja, belum lagi ditambah dari daerah
lain, wajar saja, malam ini, markas PSS Sleman itu disulam jadi kandang
Persipura.
Menurut MNCTV, berkomitmen menyuguhkan
program-program olah raga yang berkualitas khususnya sepak bola di Tanah
Air. Kali ini MNCTV menghadirkan friendly match atau
pertandingan persahabatan yang berskala dunia antara klub Indonesia
melawan klub internasional. Tiga pertandingan antar benua di dalam “Battle Of Leagues”
ini dipastikan berjalan menarik dan menjadi pengalaman yang berharga
bagi atlet sepak bola kita. Seluruh pertandingan akan disiarkan secara
langsung oleh MNCTV.
Pertandingan pertama menghadirkan (Indonesia
XI vs Fulham FC U-21), Selasa, 1 Oktober 2013, pukul 19.00 WIB.
Kemudian dilanjutkan pertandingan eksibisi antara (Persipura Jayapura vs
Santos FC U-23), Kamis, 3 Oktober 2013, pukul 19.00 WIB. Persipura
Jayapura yang tampil sebagai juara ISL-Indonesia Super League
2012/2013 telah membukus kekuatan raksasa asal Brazil, Santos FC U-23
yang telah kita saksikan bersama. Setekah ini, pertandingan selanjutnya
mempertemukan antara Arema Indonesia vs Eintracht Frankfurt FC U-23,
Sabtu 5 Oktober 2013, pukul 19.00 WIB, diselenggarakan di Stadion
Kanjuruhan, Malang. Arema Indonesia sedianya tampil di hadapan puluhan
ribu Aremania akan tampil habis-habisan melawan klub Bundes Liga asal
Jerman, Eintracht Frankfurt FC U-23.
Lepas dari pertandingan dengan Santos FC, Persipura
telah menunjukan kualitas bermain yang cukup rapih. Sudah bisa
dipastikan, bahwa tanpa Jacksen dan Zahrahan, anak anak Papua punya
kualitas yang begitu sempurna. Selain menekuni kompetisi musim yang akan
datang dan sambut AFC CUP.
Pelajaran bagi Persipura dari Santos FC
adalah bagaimana membina para talenta muda, baik di Persipura U-19
maupun U-23. Ini menarik karena pembinaan klub Santos telah mencetak
para pemain muda berkualitas dunia. Pembinaan sepak bola perlu di
tingkatkan. Santos FC punya pembinaan pemain muda dari usia 12 tahun
hingga usia 23 tahun. Persipura juga membina pemain U-19 sampai U-23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar